Point Penting yang Wajib Dimiliki Fitter

Dalam pertumbuhan proyek selanjutnya, meskipun kala ini kondisinya lesu dikarenakan pandemi covid 19 namun tetap banyak sekali yang mengidamkan bekerja di bidang konstruksi baja, utamanya adalah jadi seorang Fitter. Ironinya, banyak permintaan namun tidak diimbangi dengan skill dan kekuatan yang memadai.

Ada terhitung yang berpendapat bahwa jadi Fitter itu yang mutlak mampu memotong mengfungsikan blander (cutting torch/gas cutting) dan mengelas tagweld.

Fitter membawa tugas yang benar-benar berat, mereka mengfungsikan tenaga dan anggapan agar karyanya mampu terwujud dan terbentuk cocok ketentuan. Mereka dicari dan ada yang dibayar mahal dikarenakan skill yang dimiliki – bukan fitter abal-abal – bahkan mereka berani laksanakan negoisasi gaji sebelum saat menerima tawaran pekerjaan.

Kenapa? Karena mereka membawa kemampuan. Dalam perihal apa? 5 poin mutlak seorang fitter! Bisa diartikan sebagai ‘skill’ seorang fitter.

Apa saja point-point mutlak seorang fitter? Saya merangkumnya didalam 5 point mutlak yang harus kamu mempunyai jikalau mengidamkan jadi Fitter yang baik, laku dan banyak dicari.

 

1 # Kemampuan Membaca Design Drawing / Gambar Konstruksi

Seorang fitter harus mampu membaca gambar konstruksi. Mulai dari gambar arrangement, section sampai detailnya harus mampu dikuasai dengan baik. Di pekerjaan pipa (piping) Fitter harus mampu membaca gambar-gambar piping, gambar isometric beserta simbol-simbolnya, gambar pipe support dan lainnya.

Meskipun tidak harus mengetahui nama-nama teliti simbolnya namun Fitter harus mengetahui itu lambang untuk apa dan komponen apa. Supaya tidak salah, jangan-jangan lambang support malah dipasang flange. Hmm…kacau. Jadi point pertama yang harus dimiliki seorang fitter adalah kekuatan membaca gambar konstruksi.

 

2 # Kemampuan Menghitung Dan Punya Planning yang Baik

Fitter senantiasa dihadapkan dengan pekerjaan hitung-menghitung dan menghitung keperluan material. Sebelum memulai pekerjaan mereka telah membawa dampak rencana, menghitung berapa panjang dan lebar material, berapa jumlahnya dan material apa saja yang dibutuhkan. Itu adalah keliru satu aktifitas sehari-hari.

Fitter ‘yang baik’ dan profesional harus mempunyai perhitungan, hitung dan planning yang matang agar pekerjaan lancar, tersusun rapi dan hasilnya terhitung memuas

Selain pandai menghitung, Fitter yang baik terhitung hafal lebih dari satu rumus dasar yang paling kerap digunakan didalam pekerjaan fabrikasi dan konstruksi, yaitu: rumus panjang diagonal (pythagoras), rumus keliling lingkaran dan rumus trigonometri. Untuk rumus-rumus yang lain aku kira tetap mampu dipelajari sambil berjalan.

Penjelasan fungsi rumus-rumus didalam fabrikasi
Rumus Pythagoras

Rumus ini digunakan untuk mengukur panjang diagonal pada kala fabrikasi dari material plate dan structur baja. Pada kala marking lembaran plat untuk fabrikasi, diagonalnya senantiasa diukur untuk meyakinkan bahwa marking yang dibikin telah membentuk bidang 90 deg.

Demikian terhitung dengan proses fabrikasi, assembly dan erection struktur baja, mengukur diagonal merupakan suatu keharusan bagi seorang fitter.

Rumus Keliling Lingkaran

Rumus ini digunakan untuk mengetahui berapa panjang lembaran plate yang digunakan untuk fabrikasi ducting, tanki dan seluruh model produk yang berwujud bulat/lingkaran.

Contoh: Kita bakal membawa dampak tangki berdiameter 6 meter. Berapa panjang plat yang diperlukan untuk kelilingnya?

Untuk mengetahuinya maka digunakan rumus keliling yaitu pi x diameter di mana pi = 3,14 mm. Jadi bakal diketahui kelilignya jadi 3,14 x 6000 = 18.840 atau 18,84 meter. Setelah kelilingnya telah dihitung maka berapa total lembar plat yang diperlukan bakal mampu diketahui terhitung dengan memandang ketinggian tankinya.

 

Rumus Trigonometri

Rumus ini mampu terhitung digunakan untuk mengetahui panjang diagonal, namun pada kebanyakan lebih kerap digunakan untuk mengukur jarak lubang baut flange pada pekerjaan fabrikasi ducting dan juga untuk mengukur sudut manhole dari center as pada pekerjaan tanki.

Rumusnya adalah Sin alfa = b/c (dimana sin alfa mewakili sudutnya sedangkan ‘b’ adalah segi depan dan ‘c’ adalah segi sampingnya).

Contoh penerapan rumus ini misalnya, pada shop drawing ditunjukkan posisi manhole adalah 35deg. dari center as. Karena tidak terlalu mungkin mengfungsikan ‘busur’ maka yang harus dilakukan adalah menghitung berapa ukuran panjangnya dari 0deg. ke 35deg dengan menggunakan Magnetic Flow Meter. dengan rumus ini, atau mampu terhitung mengfungsikan rumus keliling-seperti yang aku sebutkan di atas.

Jadi pada dasarnya ketiga rumus ini benar-benar mutlak berarti bikin seorang fitter dikarenakan rumus-rumus tersebut saling berkaitan dan senantiasa diperlukan baik pada kala fabrikasi maupun erection struktur.

3 # Kemampuan Imajinasi dan Kaya Ide

Fabrikasi maupun instalasi konstruksi baja senantiasa dipandu dan harus mengikuti gambar desain dari engineering, mampu berwujud gambar arrangement atau gambar lainnya. Di sini kekuatan berimajinasi seorang fitter benar-benar diperlukan.

Ketika terhubung gambar konstruksi, seorang Fitter harus telah membawa bayangan, angan-angan atau gambaran bakal membawa dampak apa, bentuknya bagaimana dan untuk apa. Pekerjaan jadi lebih enteng dan cepat dikarenakan mereka telah mengetahui dan mempunyai langkah harus di mulai darimana dan apa yang harus dilakukan. Ibarat rela ke Jakarta, mereka telah mengetahui harus naik apa dan lewat mana.

Kadang didalam situasi yang sulit dan peralatan yang terbatas seorang Fitter senantiasa mempunyai ide untuk menanggulangi rintangan tersebut. Mereka membawa dampak alat sendiri untuk menyambung plat, membawa dampak hydrolic jack dari baut untuk alignment motor dan lain-lain.

Dalam akses terbatas Fitter terhitung bakal senantiasa mempunyai ide untuk mengakali bagaimana caranya agar material atau equipment mampu masuk dan terpasang diposisinya. Jangan dibiarkan saja, nanti keburu maghrib loh..gkgkgk…just kidding.

 

4 # Punya Estetika dan Selera Seni

Fitter yang bagus kebanyakan mempunyai selera seni dan estetika yang baik. Mereka senantiasa mengusahakan merangkai dan membawa dampak hasil karyanya terlihat bagus, rapi dan bersih terhitung tempat di sekitarnya. Diikuti dengan progress yang baik dan mengutamakan keselamatan kerja.

Skill seorang fitter kadang mampu dilihat dari sini. Hasil kerja yang rapi dan bersih itu menandakan Fitter yang baik. Mereka senantiasa mengutamakan standart kerapian sebagai parameter suatu pekerjaan.

Katakanlah pekerjaan fabrikasi telah selesai dan cocok standart. Namun di situ banyak sekali terkandung tagweld dipermukaan material/pipa dan bahkan ada bekas-bekasnya yang undercut, pasti itu tidak elok dipandang. Ditambah ulang lanjutan yang tidak lurus, material banyak yang cacat, tempat yang kotor dan amburadul. Hmmm…

Maka poin ke-empat yang harus dimiliki seorang fitter adalah menjaga estetika, kerapian, kebersihan dan bekerja mengikuti standart keselamatan kerja sebagai parameternya. Tidak asal jadi yaa!

5 # Kemampuan Beradaptasi yang Baik

Pekerjaan konstruksi dilakukan banyak orang dan tak jarang beda suku dan tempat asal. Mereka bersua dengan orang-orang baru. Bahkan kadangkala bekerja dengan satu tim orang yang belum dikenal. Fitter harus mampu beradaptasi, menjaga sikap, menjalin pertemanan dan menjunjung perbedaan pendapat.

Fitter yang baik mampu menjadikan timnya nampak kompak dan solid meski beda daerah. Dengan demikianlah nama baik pribadi, pimpinan dan perusahaannya terjaga. Percuma dong, merekrut fitter kelas dunia namun kaku, tidak mampu diarahkan, arogan dan kerap bikin onar. Wis..angel..wis..

Demikianlah 5 point mutlak yang harus kamu mempunyai jikalau mengidamkan jadi Fitter yang baik dan banyak dicari. Untuk menguasai ke-lima point tersebut sebenarnya tidak gampang, tidak mampu diperoleh secara instant, harus diasah lewat pengalaman dan jam terbang yang panjang.

Semakin memiliki pengalaman pasti jadi matang skillnya. Dan dengan skill yang mumpuni kamu tidak harus cemas menganggur dikarenakan banyak yang bakal mencari, sekaligus mampu yakin diri untuk bernegosiasi tentang besaran gaji. Dan yang paling penting ulang ‘mau belajar’.