Penerjemah Ekspresif Menjadi Indikator Kecerdaasn Tinggi

Penerjemah tersumpah adalah sebutan bagi mereka yang bisa menerjemah dengan profesional (terlepas dari syarat lulus ujian kualifikasi penerjemah), dan akurat. Kepercayaan terhadap penerjemah tersumpah bukan hanya soal substansi terjemahannya saja, namun ada hal-hal lain yang sangat menentukan tingkat kepercayaan pengguna keahlian penerjemah tersumpah. Salah satunya adalah soal ketepatan waktu yang sudah disepakati dan cara berinteraksi penerjemah yang menerima siapa pun penggunanya.

Pada faktanya ada beberapa penerjemah yang mengabaikan hal itu, kendati sering mendapat keluhan dari penggunanya, namun tetap saja mempertahankan cara kerja yang tidak menguntungkan. Berikut salah satu karakter penerjemah yang sering dijumpai di kantor jasa penerjemah tersumpah.

Diantara ragam cara yang sering ditemukan adalah Penerjemah kinestetis, yaitu penerjemah yang menerjemahkan dokumen dengan cara sedikit mempraktikkan atau membuat peragaan dengan anggota tubuh dan melakukannya. Tetapi jangan salah persepsi terhadap penerjemah kinestesi, mereka memperoleh angka tinggi untuk kecerdasan kinestetis-jasmani. Cara kerja favorit mereka adalah terjun langsung ke suatu hal tanpa benar-benar mengetahui bagaimana cara menjalaninya dan menemukan cara itu dalam proses pengerjaan. Ketika ada sebuah mesin baru dan harus menerjemahkan buku manual user mesin tersebut, penerjemah biasanya membuka buku panduan untuk melihat diagram; Penerjemah lain membaca panduan itu dengan “kata-katanya sendiri” karena terus menerus menerjemah kata-kata di halaman panduan itu menjadi deskripsi yang lebih sesuai dengan pemikirannya, dan bila terjemahan macet di tengah jalan karena menemui kata kata teknik yang sukar dipahami, mereka segera menelpo teknisi untuk sekedar menanyakan apa arti kata tersebut; Penerjemah kinestetis akan segera menerjemahkan dengan cara menancapkan catatan pada mesin dan mulai mencoba tombol-tombol untuk membuktikan terjemahannya.

Penerjemah kinestetis umumnya sedikit bicara dan banyak kerja; mereka menuruti perasaan dan selalu memeriksa bagaimana perasaan mereka terhadap sesuatu sebelum terlibat dengan hal itu. Tetapi mereka kurang cakap dalam mengartikulasi kan perasaan, juga kurang bisa “melihat gambaran keseluruhan (to see the big picture)” atau “memikirkan sesuatu secara menyeluruh dan menarik ke simpulan yang benar”. 

Jika anda atau siapa saja yang memiliki lemabaga jasa penerjemah dan mendapati salah satu tim penerjemah di kantor anda termasuk dalam kategori penerjemah kinestesis, anda sangat beruntung. Sebab ia tipe orang yang memilki komitmen sangat baik dan bisa dipercaya, yang paling penting adalah menjaga setiap sesuatu yang disampaikan kepadanya harus dengan cara parsial tudak secara menyeluruh dan spontan. 

Tetapi harus diingat bahwa semua penerjemah bekerja dengan semua cara yang berbeda-beda ini. Semua penerjemah adalah orang yang setiap bekerja sambil belajar, updating perbendaharaan kata dan menyerap apa saja yang sudah dikerjakan. Kategori-kategori ini merupakan cara untuk menggambarkan tendensi dan preferensi pada suatu bidang kompleks yang berisi bermacam gaya yang saling campur-aduk. Seperti yang sudah disebutkan tadi, Anda bisa mengenali diri Anda sendiri lewat suatu cara sederhana pada setiap kategori dimana anda merasa nyaman dalam bekerja

 Terkadang penerjemah perlu memegang segala sesuatu dengan kedua tangannya. Mereka biasa belajar lewat seluruh tubuhnya, sentuhan, dan gerakan. Mereka adalah orang yang selalu diperingatkan agar tidak menyentuh benda-benda di museum. Mereka tidak tahan hanya berdiri di samping pemateri dan menerjemahkan setiap kalimat yang keluar dari pematri, atau menerjemahkan ceramah pemandu yang membosankan tentang hal itu. Mereka ingin merasakan. Penerjemah ini sebaiknya dibina dengan cara belajar di luar negeri, di dalam kelas dengan menulis drama, parodi pendek, memerankan dialog, dan semacamnya. Frasa seperti “Buka jendelanya” paling mudah dipelajari bila mereka berjalan ke sebuah jendela dan membukanya sambil mengucapkan frasa itu.

 

Bagi penerjemah, sangat penting bahwa suatu kalimat seperti “John datang terlambat” memiliki muatan emosional-dengan rasa marah atau jengkel, rasa sedih atau pasrah, rasa gembira karena diam-diam menyimpan kebencian-dan kalimat tersebut nyata-nyata terasa berbeda bagi mereka, tergantung pada bagaimana muatan emosinya. Kalimat itu sama sekali tidak terasa sebagai bahasa jika dibaca atau diucapkan secara monoton di dalam ruangan atau rekaman. Oleh sebab itu, ia akan menjadi penerjemah yang sanat handal apabila belajar bahasa asing di negara yang mempergunakan bahasa itu sebagai bahasa ibu, pacar atau teman dekat yang berbicara bahasa itu sebagai bahasa ibu, atau di dalam kelas yang murid-muridnya diajarkan untuk memperagakan bahasa yang sedang mereka pelajari itu dengan seluruh jasmani mereka.

Ini adalah jenis orang yang tidak marah apabila ditertawakan karena ia melakukan suatu kesalahan menerjemah. Isyarat tertawa tak hanya merupakan kesalahan itu sendiri, tetapi juga memberitahukan bagaimana perasaan si penutur asli terhadap kesalahan tersebut sehingga memberikan petunjuk berharga cara pengucapan yang benar. Orang macam ini jauh lebih besar kemungkinannya untuk menjadi interpreter daripada penerjemah dokumen, sebab secara lisan mereka lebih ekspresif dengan sedikit peragaan pergaaan yang cukup membantu. Mereka merasakan bahasa nyaris dengan sendirinya mengalir dari suara sumber menjadi bahasa sasaran, keberadaan arus suara sumber itu benar benar disadari oleh mereka. Arus itu dirasakan sebagai perasaan yang menyenangkan. Mereka ingin perasaan itu bertambah dan berlangsung lebih lama. Setiap kata dan frasa yang berhubungan dengan sentuhan dan gerakan “divisualisasikan”, tetapi citra kinestetis mungkin lebih banyak bersifat imajiner, lebih erat kaitannya dengan perasaan daripada pengalaman sentuhan yang konkret.