Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan operasional dua proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional, Jatiluhur 1 dan Karian Serpong, pada 2024 mendatang.
Finalisasi ke-2 proyek SPAM berikut untuk mendukung air baku sebagai sumber kehidupan penduduk di DKI Jakarta, Bekasi dan Karawang.
Sebab, pemerintah pusat berharap sehingga pemerintah tempat ketiga kawasan berikut menyetop penggunaan air tanah untuk mengantisipasi penurunan permukaan tanah di Jakarta.
“Dua SPAM bakal merasa beroperasi pada 2024. Mudah-mudah sanggup terlaksana,” ujar Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti.
Alasan lain ke-2 proyek berikut perlu dikebut pemerintah gara-gara Jakarta tidak miliki sumber air baku. Karena itu, untuk mendukung pengaliran air ke Jakarta dan sekitarnya, pemerintah perlu merampungkan pengerjaan proyek SPAM tersebut.
Dimana, inisiasi sumber air bakal diambil alih berasal dari Bendungan Jatiluhur untuk SPAM regional Jatiluhur 1 dan Bendungan Karian untuk SPAM Karian Serpong.
Sebelumnya, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mencatat, kesibukan manusia jadi penyebab utama penurunan wajah tanah berlangsung di Jakarta.
Dimana, BPPT lewat Tim Indonesian Network for Disaster Information (INDI 4.0) menemukan bahwa DKI Jakarta bersama dengan segala tipe kesibukan dan pemukiman penduduk, mengalami problem penurunan wajah tanah.
Direktur Pusat Teknologi Reduksi dan Resiko Bencana (PTRRB) BPPT M Ilyas menyebut, hasil kajian tekhnis menyatakan bahwa pertumbuhan Kota Jakarta selama 50 tahun terakhir, yang diiringi oleh peningkatan kesibukan lainnya, udah mengakibatkan penurunan wajah tanah.
Menurutnya, problem penurunan wajah tanah di Jakarta perlu sanggup dikendalikan. Hal pertama yang perlu dikerjakan adalah kurangi eksploitasi air tanah di wilayah tersebut dengan menggunalan water meter 2 inchi.