Dikenal sebagai kota Wali, Cirebon memiliki banyak tempat wisata sejarah yang tersebar di setiap sudut wilayahnya. Istana yang masih megah dan gua peninggalan sejarah menjadi saksi bisu terciptanya kota di pesisir utara Pulau Jawa ini.
Seperti wisata sejarah yang patut dijelajahi, kuliner khas empong gentong, nasi jamblang, dan tahu gejrot patut dicicipi saat berada di Kota Udang ini. Wisatawan jarang menjadikan kelezatan ini sebagai oleh-oleh.
Daya tarik Delhi bukan hanya itu. Masih banyak tempat menarik lainnya yang bisa dikunjungi wisatawan. Penasaran apa saja objek wisata yang ada di Cirebon? Yuk, kita jelajahi bersama!
Itulah beberapa tempat wisata terkenal di cirebon yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Anda bisa menggunakan kereta api sebagai moda transportasi termudah untuk mengakses Delhi. Siapkan barang-barangmu dan liburan!
1. Gua Sunyaragi
Berkunjung ke Cirebon kurang lengkap rasanya jika tidak berkunjung ke Gua Sunyaragi. Gua tersebut merupakan bangunan peninggalan sejarah Kasepuhan Cirebon dan merupakan tempat pertapaan dan peristirahatan para sultan Cirebon dan keluarganya pada zaman dahulu.
Tidak seperti kebanyakan gua di lembah atau pegunungan, gua-gua ini luas dan terbuat dari tumpukan batu putih mirip dengan kuil.
Saat memasuki kawasan wisata ini, terdapat sebuah bangunan baru yang mirip dengan panggung yang dilengkapi dengan deretan bangku. Saat ini, Guwa Sunyarangi sering digunakan sebagai tempat tarian tradisional Cirebon.
2. Keraton Kasepuhan
Berbeda dengan Yogyakarta dan Solo, Cirebon memiliki empat keraton yang terdiri dari keraton Kasepuhan, Kanoman, Kaprobanan, dan Kacirebonan, yang kini menjadi salah satu tempat wisata terpopuler, sekaligus tertua dan terbesar di sana.
Old Age Palace dikelilingi pagar yang terbuat dari bata merah. Melihat bangunannya, saya merasa berada di masa Kerajaan Majapahit atau Jawa Kuno.
Pabriknya juga cukup luas, dilengkapi dengan beberapa paviliun genteng semen. Sayangnya, saya tidak diizinkan memasuki bangunan utama istana. Saya hanya bisa mengagumi arsitektur yang unik dan indah dari luar saat mengambil foto.
Selain bangunan utama, Keraton Lansia memiliki Museum Benda Purbakala yang memajang benda-benda peninggalan kesultanan, seperti rebana dari Sultan Kali Jaga, piring kaligrafi Arab, gelas dari zaman VOC, dan berbagai peninggalan kuno lainnya.
Anda sedang membutuhkan Rental mobil murah Cirebon dan sekitarnya? Bisa klik pada link tersebut.
3. Keraton Kanoman
Puas jalan-jalan di sekitar Keraton Kasepuhan, saya jalan-jalan jauh melewati Keraton Kanoman. Jarak antara kedua keraton ini tidak terlalu jauh, hanya 1 km dan dapat ditempuh dalam waktu 12 menit. Jalannya agak lambat saat melewati pasar bernama Pasar Kanoman.
Sekilas saya perhatikan bentuk bangunan pasar dan aktivitas para pedagang kaki lima (PKL) yang ramai dengan pembeli. Melanjutkan perjalanan sekitar 350 m dari pasar, akhirnya saya sampai di Istana Kanoman.
Sebuah alun-alun besar dengan dinding putih tinggi akhirnya menyambut kedatangan saya. Tidak jauh dari sana, Anda bisa melihat masjid, museum, dan beberapa bangunan lain yang terlihat cukup terawat. Hal yang paling menarik di sini adalah keberadaan singgasana sang mantan raja.
Saat memasuki istana, ada sofa polos yang digunakan untuk menguburkan jenazah anggota keluarga kerajaan. Selain itu, saya juga terkagum-kagum melihat piring porselen asli China yang menghiasi dinding kamar bekas singgasana raja.
4. Keraton Kacirebonan
Kawasan Keraton Kacirebonan memang tidak terlalu luas dibandingkan dengan Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman, namun menurut saya memiliki kelebihan dari segi akses wisata. Istana ini terletak di pinggir jalan utama, sehingga memudahkan siapa saja untuk datang ke sini.
Setelah membayar tiket masuk sebesar Rp 15.000, petugas istana membawa saya ke gedung utama istana. Bangunan ini memiliki pendopo yang sangat besar dan ditopang oleh tiang-tiang kayu.
Menurut pejabat istana, pendopo biasanya digunakan oleh raja untuk menjamu tamu. Beberapa meja dan kursi terlihat rapi. Foto-foto anggota istana sebelumnya juga dipasang di dinding bangunan, sehingga Anda dapat dengan mudah mengetahui siapa mereka sebenarnya.
Di dalam keraton terdapat banyak sekali koleksi benda-benda bersejarah, mulai dari gamelan kuno, topeng, koleksi batik, koin dan kertas kuno, hingga koleksi pedang milik sultan. Koleksinya tidak tersentuh, hanya dikagumi dan difoto sebagai kenangan.
5. Masjid Merah
Mesjid Abang Panjunan juga merupakan salah satu tempat wisata paling populer di Cirebon. Warna merah bata yang mendominasi masjid ini menjadi salah satu yang bikin penasaran. Maklum, tampilan masjid ini sangat berbeda dengan kebanyakan masjid yang pernah saya cari, karena tidak memiliki kubah dan menara.
Mesjid Abang Panjunan terletak di kawasan perumahan, tepatnya di Desa Panjunan. Memasuki masjid, nyatanya bangunan tersebut tidak memiliki tembok, sehingga lebih mirip pendopo Jawa. Masjidnya juga tidak terlalu luas dan langit-langitnya kurang ditopang hanya dengan tiang kayu.
Menariknya, tidak ada kaligrafi Arab yang menghiasi masjid ini, kecuali tulisan akidah di atas pintu kecil, sehingga pas di depan masjid. Selain itu, piring porselen dengan berbagai motif menghiasi dinding, membuat masjid ini semakin unik.
6. Vihara Dewi Welas Asih
Namun Islam, Yordania juga memiliki warisan budaya Tionghoa, yaitu Kuil Dewi Belas Kasih masih digunakan sebagai tempat peribadatan bagi orang Tionghoa. Pagoda berusia ratusan tahun ini masih berdiri kokoh di Jalan Office No. 2, di seberang Gedung BAT.
Warna merah dan emas mendominasi pagoda. Bangunan ini juga memiliki nuansa Hindu Bali yang dipadukan dengan arsitektur Cina seperti ukiran pada pilar klenteng dan ornamen naga di sisi utama atap.
Saya tidak masuk ke kuil karena saya ingin menghormati pengunjung yang sedang berdoa. Namun dari luar, saya melihat banyak sesaji dan dupa diletakkan di depan altar sebagai bagian dari tradisi doa.
7. Kampung Batik Trusmi
Seperti Jogja, Solo, dan Pekalongan, Cirebon juga merupakan salah satu sentra batik di pulau Jawa. Jadi belum lengkap rasanya jika tidak mampir ke Desa Trusmi untuk berburu batik Cirebon.
Terdapat gapura besar yang menjadi pintu masuk desa batik ini. Jika Anda memiliki banyak waktu, luangkan waktu untuk berjalan kaki melewati Desa Trusmi dengan berjalan kaki.
Di jalan, Anda akan melihat rumah penjual batik dan memberikan pengalaman membatik. Jangan ragu untuk memasuki setiap rumah, karena batik yang ditawarkan memiliki motif dan warna yang tidak dipasarkan karena dibuat oleh pemilik rumah.
Di Desa Batus Trusmi, Anda juga akan menemukan gerai besar yang menawarkan berbagai jenis kerajinan batik, mulai dari kain batik, pakaian batik, kerajinan tangan, hingga oleh-oleh khas Cirebon. Outlet ini sangat cocok untuk Anda yang tidak punya banyak waktu. karena dapat memenuhi kebutuhannya di satu tempat.
8. Gedung BAT
Tempat wisata di Cirebon yang tidak kalah bagusnya adalah Gedung BAT (British American Tobacco). Gedung BAT merupakan pabrik rokok yang memproduksi rokok putih yang terkenal di seluruh dunia yaitu merek 555, Ardath. Hingga kini, gedung yang terletak di Jalan Pasukaten itu masih berdiri kokoh. Menjelajahi keindahan bangunan tua ini akan menjadi kegiatan wisata yang menyenangkan.
Meski kini Gedung BAT sudah tidak lagi digunakan untuk memproduksi rokok, namun keindahan dan kemewahan arsitektur klasik gedung tersebut menjadikannya sebagai photo booth yang populer di kalangan anak muda. Bahkan, area di depan Gedung BAT disulap menjadi pusat kuliner pada malam hari. Jangan penasaran, lebih baik mengunjungi tempat ini!
Kami juga menyediakan Rental mobil Cirebon dan sekitarnya.
Itulah beberapa tempat wisata terkenal di cirebon yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Anda bisa menggunakan kereta api sebagai moda transportasi termudah untuk mengakses Delhi. Siapkan barang-barangmu dan liburan!